Sabtu, 23 Sep 2023

Pengajian Menyambut Ramadhan 1444H

Pada tanggal 19 Maret 2023, Keluarga Besar SMA Negeri 1 Kalasan menyelenggarakan pengajian menyongsong datangnya bulan Ramadhan 1444H.

Acara inti pengajian ini disampaikan oleh Bpk Ustad Ahmad Rofiq, S.Ag., M.Ag, Ph.D dari UIN Sunan Kalijaga.

Didahului dengan pembacaan ayat suci Alquran Surat Al Baqarah ayat 62-68 oleh ananda Hasan, dilanjutkan sambutan Kepala Sekolah Bpk Imam Puspadi, M.Pd, yang menyampaikan harapannya bahwa pengajian ini membawa manfaat.

Notulensi pengajian adalah sebagai berukut:

  1. Tentang Ramadhan

– pesan: saat mendapat kesempatan untuk bicara, maka tujuan utama dari berangkat ngaji (majelis ilmu) adalah: silaturahmi.

Mengapa ? Karena ilmu itu urusan Allah, bukan urusan manusia.

Siapa yg Allah berikan ilmu kepadanya sungguh itu adalah suatu kebajikan.

Allah berikan ilmu kepada yg dikehendakiNya

Kirim Al Fatihah untuk yang dihadapi, misal: siswa, dll semoga menjadi wasilah bagi yg bermanfaat.

Kisah ilmu milik Allah:

Ada orang diberi ujian sakit kanker otak.

Rumahnya 2 rumah dari mesjid.

Hadits nabi: sebaik2 orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Bagaimana bisa bermanfaat/baik bagi orang lain ?

Melakukan yg terbaik yg bisa kita lakukan, bisa jadi itu menjadi wasiat wasilah bagi orang lain

Jika merasa makjleb: diam, istighfar, baca Al Fatihah, minta petunjuk

Apakah sholat saya diterima ? Saya malu sama manusia dst.

– urusan diterima

– berangkat ke mesjid karena iman, mau adalah sebagian dari iman.

Memasukkan kebahagiaan untuk orang lain surga balasannya

Saat Ramadhan adalah gudang ilmu bagi kita.

Sebelum dan sesudah ngaji/belajar disuruh berdoa, karena pemilik ilmu adalah Allah SWT.

Saat mengajar, murid tidak paham, guru emosi itu karena merasa bahwa ilmu adalah miliknya. Tugas kita : mengajar dengan sabar, setelahnya serahkan kepada Allah.

  • Majelis ilmu itu yg paling utama adalah silaturahmi.

Artinya: bisa jadi ilmunya tidak nempel karena sebab yg lain, namun menjadi sayang saling memberi rahmat bagi sesama.

Banyak yg terjadi justru sebaliknya, yaitu merasa tahu dan nunjuk2 orang lain.

Jika merasa tidak enak pada orang lain

“Rabbanaghfirlana wa li ikhwaninalladzina sabaquna bil iman, wala taj’al fii qulubina ghillal lilladzina amanu rabbana innaka raufur rahim”

  • Silaturahmi, ilmu, haya (rasa malu), itu adalah sebab iman kepada Allah.

Orang-orang yg beriman ini yg dipanggil Allah untuk berpuasa.

Iman masuk ke tubuh dengan cara yg berbeda2.

Sumber iman: hidayah.

Hidayah (petunjuk) banyak, tetapi tidak dijalankan (beriman).

Mengambil petunjuk/hidayah menjadi iman adalah nikmat.

Di bulan Ramadhan adalah saat untuk memperoleh/merasakan nikmat iman.

Caranya : iman itu turun naik. Allah tidak pernah bosan untuk menerima taubat kita dalam rangka menaikkan iman.

Jangan pernah putus asa jika iman sedang turun.

Cerita ahli maksiat yg masuk surga, yg hanya mempunyai sebuah amal baik sehingga mendapatkan Rahmat dari Allah.

Si ahli maksiat saat meninggal abunya minta di sebar ke lautan karena takut kepada Allah.

Karena masih punya rasa takut (khouf) kepada Allah SWT.

Mari sambut Ramadhan dengan riang gembira

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR